Rabu, 07 Desember 2011

Tafsir 'Ar-Rahman'

Aspek Bahasa

Sahabat terkasih Allah,
Ar-Rahman; Maha Pengasih
Para ulama tafsir mengembalikan kata ’ar-Rahman’ pada akar ’ar-Rahmah’ yang berarti kasih-sayang. Dan rahmah sudah menjadi istilah bahasa indonesia yang kita pun sering menyebutnya dengan Rahmat.
Rahman merupakan hasil timbangan kata ’fa’lan’ yang mengandung arti ’Mubalaghah/ yang lebih dari sedianya’. Misalnya kata ’Ghadhab’ yang berarti kemarahan, jika berada dalam wazn Ghadhban maka artinya menjadi kemarahan yang meluap. Misalnya lagi kata ’Nadmun/penyesalan’ jika berubah menjadi Nadman maka berarti penyesalan yang mendalam. Artinya memiliki makna yang lebih dari sekadar marah dan sesal.

Di dalam al-Quran terdapat beberapa bentuk; kata kerja dan kata sifat yang terambil dari ’ar-Rahmah’.


  1. Bentuk kata kerja
Terdapat dua bentuk kata kerja ’lampau dan sekarang’ dan kata perintah yang menjadi ’Rahima – Yarhamu – Irham’.
  1. Kata kerja lampau (Madhi)
Di dalam surah Hud: 43 disebutkan ’Illa man rahima’ yang berarti; kecuali mereka yang dirahmati. Artinya dirahmati oleh Allah SWT. Kata Rahima pada penggalan ayat ini menempati posisi pengecualian dari hamba-hamba Allah yang ditenggelamkan pada tragedi banjir besar di masa nabi Nuh a.s.. diceritakan bahwa dikala terjadi musibah banjir tersebut, anak dari nabi Nuh ’kan’an’ yang berkehendak ingin menyelamatkan diri dengan merenangi lautan hingga sampai/mendatangi bukitan, namun ternyata dia pun ikut tenggelam akibat keegoan dan kesombongannya. Sehingga saat itupun tiada pelindung dan pertolongan kecuali yang Allah rahmati.
  1. Kata kerja sekarang (Mudhari’)
Di dalam surah al-’ankabut: 21 tersebut ayat ’Wa yarhamu man yasya’’ yang berarti dan Allah akan merahmati siapa saja yang ia kehendaki.  Pada kata ’yarhamu’ Allah SWT ingin memberikan rasa kasih-sayangNya baik itu di saat sekarang ataupun yang akan datang, artinya kasih-sayangNya senantiasa berkesinambungan di setiap jaman. Sehingga Allah akan dan terus merahmati hamba-hambaNya yang Ia kehendaki.
  1. Kata perintah (Amr)
Di dalam surah al-Baqarah: 286 tersebut ayat ’wa’fu ’anna waghfirlana warhamna’. Kata irhamna dalam ayat tersebut merupakan kata perintah yang mengandung arti doa atau harapan seorang hamba kepada Allah agar berkenan memaafkan, mengampuni serta merahmati atas segala khilaf dan dosa hamba.



Sahabat terkasih Allah,
Sejuk terasa ketika seorang hamba tunduk patuh serta mengharap ampunan serta kasih sayang kepada sang khalik. Dan hal ini membuktikan ketundukan serta kepatuhan dan menghapuskan sikap sombong dalam dada seorang hamba.

  1. Bentuk kata sifat
Terdapat banyak ayat yang menyertakan kata sifat dari ’ar-Rahmah’, diantaranya adalah:
  1. di dalam surah al-An’am: 12 Allah menyebutkan ’kataba ’ala nafsihir rahmah’ yang berarti Allah telah mewajibkan pada dzatNya sifat rahmah. Kasih sayang inilah sesungguhnya yang meliputi sekalian alam. Allah menyertakan kasih sayangNya di atas segala penciptaan.
  2. Di dalam surah ar-Rum: 21 Allah menyebutkan ’Mawaddah warahmah’ yang berarti kecintaan serta kasih sayang.  Ayat ini menjelaskan bukti kuasa Allah yang menjadikan manusia berpasangan ’laki-laki dan perempuan’ untuk bersatu dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis yang tercermin dari saling mencintai dan saling mengasihi., dan sekaligus sebagai bukti sifat rahmah Allah kepada sekalian hamba di segala aspeknya.

Aspek makna

Sahabat terkasih Allah,
Kata ar-Rahman seringkali disandingkan dengan ar-Rahim yang terambil dari akar kata yang sama ’ar-Rahmah’. Namun pada makna, mayoritas ulama tafsir mengartikan bahwa kata sifar ’ar-Rahman’ memiliki makna lebih daripada ar-Rahim. Disebutkan dalam tafsir ibn katsir bahwa ”ar-Rahman ialah kasih sayang Allah baik di dunia maupun di akhirat, sedangkan ar-Rahim ialah kasih sayang Allah kelak di akhirat”. Imam Syanqithi beralasan bahwa ar-Rahman mencakup kasih sayang Allah bagi sekalian makhluk di dunia dan diperuntukkan bagi orang-orang mukmin kelak di akhirat. Sedangkan ar-Rahim hanya diperuntukkan bagi orang-orang mukmin di hari kiamat kelak.

Artinya betapa agung kasih sayang Allah yang diberikan kepada sekalian makhluk tanpa batas. Namun Allah memberikan keistimewaan kepada hamba-hambaNya yang beriman kepada Allah dengan sifatNya yang Rahim. Sifat yang hanya diberikan kepada hambaNya yang senantiasa mengambdikan jiwa raganya untuk beribadah kepada Allah serta tidak pernah mendustakan perintahNya.

Sahabat terkasih Allah,
Sifat ar-Rahman yang sekaligus menjadi salah satu asma Allah SWT seyogyanya menjadi perhatian penting untuk kita semua agar dapat menjadi ’ibadur Rahma’n (Hamba kekasih Allah). Mulai dari kasih sayang terhadap diri sendiri, dengan bersikap mandiri dan tidak terbobokkan oleh sifat manja yang seringkali mengganggu sikologis seseorang. Penerapan kasih sayang kepada anak didik juga merupakan hal penting, dengan memberikan kajian akhlak, adab-adab yang justru saat ini mulai dilupakan.
Namun dari pada itu, tidaklah terlambat jika kita mulai untuk menanamkan kembali bibit-bibit kebaikan kepada siapa pun yang ingin tergolongkan kepada hamba-hamba kekasih Allah SWT.

Puisi ar-Rahman

Kasih sayang bagai matahari bersinar
Sinarnya benderang tanpa henti terpudar
Memancar mutiara kasih berbinar
Indah terasa sejuk nan tegar

Engkau ulurkan masa wahai Rahman
Untuk segenap makhluk dan insan
Engkau tulus merahmati di setiap jaman
Pada hambaMu baik di kala dholim maupun benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar